Senin, 24 Oktober 2011

ASKEP ANC


ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN
TRIMESTER PERTAMA

Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah perdarahan sedikit/spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia mendapatkan menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya  kurang dari lamanya menstruasi normal.
Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan fisik berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara yang diikuti oleh rasa kelelahan yang kronis, menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. Morning Sicknass atau m ual dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12 minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simphisys pubis bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg selama trimester pertama.

Prioritas Keperawatan
1.      Mendorong klien untuk berprilaku meningkatkan kesehatan
2.      Mendetekdi faktor-faktor resiko aktual/potensial
3.      Mencegah atau mengatasi komplikasi
4.      Membantu mengembangkan adaptasi positif klien atau pasangan terhadap kehamilan
Diagnosa Keperawatan    :   Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan, mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan metabolik/nutrisi.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal
2.      Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan besi
3.      Mengikuti diet yang dianjurkan
4.      Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan penambahan berat badan yang sesuai (minimal 1,5 kg pada akhir trimester pertama)
Tindakan/Intervensi  Mandiri
Rasional
o   Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit.
o   Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (kurang dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).
o   Pastikan tingkat pengetahuan tentang diit







o   Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen vitamin/zat besi setiap hari.
o   Evaluasi motivasi atau sikap dengan mendengar keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan
o   Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan
o   Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya

o   Timbang BB klien; pastikan BB pregravid. Informasikan tentang penambahan prenatal yang optimum

o   Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah. Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gravidarum)
o   Pantau kadar Hb/haematokirt (Ht)

o   Test urine terhadap aseton, albumin dan glukosa

o   Ukur pembesaran uterus




Kolaborasi :
o  Buat rujukan yang perlu sesuai indikasi
o  Rujuk pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat

o  Kesejateraan janin-ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.

o  Remaja cenderung malnutrisi/anemia, dan lansia cenderung obesitas/diabetes gestasional.
o  Menetukan kebutuhan belajar khusus. Pada periode pra natal, laju basal metabolic meningkat 20 – 25 % (pada kehamilan lanjut). Karena aktivitas tiroid yang berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu menjadi resiko terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan zat besi diperlukan selama
o  Materi referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan kemungkinan klien memilih diit seimbang.

o  Bila klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut/intervensi lain mungkin dapat diindikasikan
o  Dapat menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan.
o  Memakan bahan bukan makanan pada kehamilan karena kebutuhan psikologis, fenomena budaya, respon terhadap lapar dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
o  Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal atau dibawah BB normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR
o  Mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal khusus periode perkembangan janin
o  Identifikasi adanya anemia dan penurunan kapasitas oksigen ibu
o  Menetapkan data dasar untuk deteksi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan asupan karbohidrat.
o  Malnutrisi ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin sehingga mempengaruhi sel otak janin berakibat kemunduran perkembangan janin


o  Memberikan bantuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
o  Yayasan penyelenggara program makanan untuk membantu secara optimal nutrisi ibu/janin.

Diagnosa Keperawatan    :  Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang ditandai oleh pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan ketidaknyamanan
2.      Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan ketidaknyamanan
Tindakan/Intervensi  Mandiri
Rasional
o  Catat ada/derajat rasa tidak nyaman minor

o  Anjurkan klien memperhatikan higyene individu perorangan  dan menghindari penggunaan bedak talk.

o  Anjurkan meningkatkan asupan krbohidrat sat bangun tidur, sedikit dan sering.
o  Anjurkan menggunakan udara yang dilembabkan dan hindari obat/semprot nasal pada hidung yang tersumbat.
o  Tinjau ulang perubahan fisiologis berkemih. Anjurkan menghindari minuman  mengandung kafein


o  Kaji tingkat kelelahan dan sifat dasar terhadap keluarga/pekerjaan
Kolaborasi :
Tambahan suplemen kalsium setiap hari bila asupan  produk susu dikurangi.
o  Memberikan informasi untuk memilih intervensi, petunjuk terhadap respon klien pada ketidak nyamanan
o  Meningkatkan higyene dengan mengabsorpasi secret vagina yang berlebihan. Bedak talk dapat menyebabkab kanker servikal
o  Menurunkan kemungkinan gangguan gastric  yang disebabkan oleh efek HCl  pada lambung yang kosong
o  Peningkatan kadar ekstrogen, memperberat sumbatan hidung. Semprotan atau obat secara sistemik membahayakan janin
o  Frekwensi berkemih dipengaruhi oleh perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi dapt menyebabkab iritasi, kafein memiliki sifat diuretic yang memperberat ginjal
o  Mendorong klien menyusun prioritas termasuk waktu untuk istirahat

Membantu memperbaiki keseimbangan kalsium/fosfor dan menurunkan kram.

Diagnosa Keperawatan :       Kekurangan volume cairan berhubungan dengan        mual/muntah   secara berlebihan
Hasil yang diharapkan   :
1.      Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekwensi mual/muntah
2.      Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip hari
3.      Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi

Tindakan/Intervensi Mandiri
Rasional
o  Konsultasi DJJ

o  Tentukan frekwensi/beratnya mual/muntah




o  Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain

o  Anjurkan klien mempertahan kan input/output, tes urine dan penurunan BB setiap hari.




o  Kaji suhu dan perubahan kulit, membran mukosa, tensi, BJ urine dan output/input.
o  Anjurkan peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan 6  x sehari dengan tinggi karbohidrat dan jumlahnya sedikit.
o  Untuk memastikan adanya janin dan bukan molahidatidosa
o  Memberikan data yang berkenaan dengan semua kondisi fisik, peningkatan HCG, perubahan metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas  gastric memperberat mual/muntah
o  Membantu dalam menyampingkan penyebab lain untuk mengatasi maslah khusus dan mengidentifikasi intervensi
o  Membantu  menetukan hiperemesis grafidarum. Pada awalnya muntah dapat mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidak seimbangan elektrolit. Muntah dapat menyebabkan asidosis dan memerlukan intervensi lanjut.
o  Indikator  dalam membantu mengevaluasi kebutuhan hidrasi

o  Membantu mengatasi mual/muntah dan menurunkan keasaman lambung.

Diagnosa Keperawatan: Kurangnya pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis yang normal berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, dan ditandai oleh klien meminta informasi dan pernyataan yang salah tentang keadaannya.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Menjelaskan perubahan fisiologis/psikologis normal yang berkaitan dengan kehamilan trimeter pertama
2.      Menunjukkan prilaku perawatan diri yang meningkatakan kesehatan
3.      Mengidentifikasi tanda – tanda bahaya kehamilan
Tindakan/Intervensi Mandiri
Rasional
o  Buat hubungan peraawat – klien yang mendukung.


o  Evaluasi pemngetahuan  dan keyakinan budaya yang berkenaan dengan perubahan fisiologis/ psikologis serta keyakinan akivitas
o  Klarifikasi kesalapahaman


o  Tentukan derajat  motifasi untuk belajar

o  Identifikasi orang yang memberikan dukungan /instruksi dalam kebudayaan klien
o  Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangannya.

o  Tentukan sikap klien terhadap asuhan yang diberikn oleh pria,  versus bidan atau praktisi wanita.



o  Jelaskan rutinitas kunjungan dan rasional dari intervensi ( misalnya  tes urine, tensi, BB).




o  Berikan bimbingan antisipasi meliputi diskusi tentang nutrisi, latihan, tindakan yang aman, istirahat, perawatan payu darah, aktifitas seksual dan life styl.
o  Diskusikan tentang perkembangan janin dengan menggunakan  gambar.

o  Identifikasi hal yang membahayakan janin (obat-obatan, lkohol, nikotin dsb). Tekanan perlunya menghindari semua obat – obatan tersebut sampai  dikonsultasikan dengn tim kesehatan lain.
o  Rujuk klien / pasangan  pada kelas periapan kelahiran. Berikan daftar bacaan yang dianjurkan
o  Peran penyuluh dapat memberikan bimbingan antisipasi  dan meningkatkan tanggungjawab individu terhadap kesehatan.
o  Memberikan informasi untuk meng-identifikasi kebutuhan  dan menentukan rencana perawatan.

o  Ketakutan biasanya muncul dari kesalahan informasi dan mengganggu pembelajaran selanjutnya.
o  Klien dapat mengalami kesulitan belajar kecuali kebutuhan untuk belajar keras.
o  Membantu jaminan kualitas / kontinuitas asuhan karena orang pendukung mungkin lebih berhasil.
o  Peneriman penting untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan.
o  Beberapa budaya memandang dokter sebagai orang yang menangani penyakit dan bidan unutk kelahiran sehat. Tuntukan kesopanan atau budaya dapat menghambat  asuhan yang dilakukan oleh suami di ruangan
o  Menguatkan hubungan antara pengkajian dan hasil positif ibu/bayi. Perbedaan budaya memberikan tekanan pada fase kehamilan dan budaya klien mungkin tidak mempertimbangkan kunjungan prenatal itu penting.
o  Mendorong penerimaan  tanggung jawab  dan meningkatkan keinginan untuk melakukan peratan diri.


o  Visualisasi meningkatkan realita akan anak dan menguatkan proses pembelajaran.
o  Janin rentan  dalam trimester pertama selama periode pembentukan organ.




o  Penambahan pengetahuan membantu menurunkan rasa tekut tentang ketidaktahuan dan meningkatkan rasa percaya diri dalam mempersiapkan kelahiran anak

Diagnosa Keperawatan  : Resiko terjadinya cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan pada teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Memeulai prilaku yang menimngkatkan kesehatan diri dan janin
2.      Tidak meminum obat tanpa memberitahukan dokter kandungan
3.      Tidak merokok, minum alkohol dan obat terlarang.

Tindakan / Intervensi Mandiri
Rasional
o  Diskusikan pentinnya kesejahteraan ibu





o  Diskusikan tingkat aktivitas/latihan normal. Anjurkan klien melakukan latihan secukupnya dan bukan berat.





o  Anjurkan klien unutk melakukan seks yang aman, menggunakan kondom.

o  Tinjau ulang kebiasaan dan budaya diet klien, timbang BB dan diskusikan kurva penambahan BB normal.


o  Catat masukan protein dan pantau Hb, Ht.

o  Tinjau ulang riwayat obstetric terhadap resiko tinggi.

o  Kaji kemungkinan resiko berkenan dengan kelainan genetic. Diskusikan pilihan termasuk sampel vilus korionik (CVS) pada trimester prtama atau amniosentesis pada trimester kedua
o  Berikan informasi tentang hal – hal yang mengakibatkan perkembangan  yang abnormal seperti  sinar X, alcohol, HIV dan kelompok virus STORCH.
o  Diskusikan bentuk transmisi infeksi tertentu. Anjurkan perlunya mencuci tangan, menggaanti kotak kotoran kucing atau makan daging yang dimasak dengan tepat.

o  Beri informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami infeksi rubella dan pentingnya imunisasi setalah kelahiran.





o  Anjurkan penghentian penggunaan tembakau.
Kolaborasi :
o  Kaji perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal.


o  Dapatkan kultur vagina atau rectal unutk mengesampingkan listeria dan PHS serum harus didapatkan untuk tes HIV.
o  Lakukan tes serologi.

o  Obati klien dengan tepat bila herpes positif.




o  Evaluasi titer rubella untuk imunitas        (> 1:10) catat kebutuhan untuk imunisasi postpartum.


o  Rujuk pada sumber – sumber yang tepat bila penyalagunaan zat terjadi.

o  Rujuk untuk konseling genetika bila tepat.
o  Diskusikan kemungkinan  pilihan tindakan seperti aborsi

o  Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan kesejahteraan ibu khusunya selama trimester pertama, saat perkembangan system organ  rentan terhadap vaktor lingkungan/keturunan.
o  Aliran darah ke uterus menurun  70 % karena latihan keras, bradikardi, hipertermia dan intrauterine grow retardation (IUGR). Latihan nonendurance juga memperpendek persalinan, meningkatkan kemungkinan kelahiran vagina dan menurunkan penambahan oksitosin.
o  Koitus tanpa menggunakan kondom akan meningkatkan tranmisi PHS khusnya HIV.
o  Malnutrisi pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin dan BBLR. Obesitas ibu pragravid dihubungkan dengan kelahiran patern.
o  Untuk mengetahui perkembangan jaringan otak janin dan pengangkutan oksigen.
o  Mengidentifikasi factor fisik dan psikologis untuk evaluasi tambahan dan intervensi.
o  Klien yang beresiko terhadap kelainan genetic membutuhkan tes untuk mengetahui apakah janin terpengaruh.

o  Membantu klien membuat keputusan /pilihan tentang prilaku/lingkungan yang meningkatkan kesehatan
o  Mencegah transmisi toxoplasma gondii dan Listeria monocytogenes yang dianggap ditransmisikan melalui binatang serta budaya makan mentah atau daging tidak dimasak dengan tepat.
o  Sekitar 5-15% wanita usia menyusui rentan terhadap rubella melalui infeksi droplet. Pemajanan mempunyai efek dapat mempunyai efek negatif  pada perkembagan janin khusunya pada trimester pertama, imunisasi setelah kelahiran mengakibatkan imunitas selama kehamilan berikutnya.
o  Merokok mempengaruhi surkulasi plasenta

o  Memberikan informasi tentang gestasi janin menggambarkaan IUGR, mengidentifikasikan kehamilan  multiple.
o  Tindakan yang tepaat dan hareus berdasarkan hasil kultur.


o  Diagnosa positif dari kondisi seperti toksoplasmosis dapat diubah.
o  Pada kasus herpes  simpleks viru tipe II klien harus sedikitnya mempunyai dua kultur negtif berturut – turut yang paling baru dalam  4 hari kelahiran untuk memungkinkan kelahiran vaginal.
o  Skrining untuk kerentanan memungkinkan klien mendapatkan tindakan yang tepat sehingga memungkinkan menurunkan pemajanan prenatal.
o  Untuk menghadapi penyelesaian masalah  dan menjamin kesejahteraan kehamilan dan janin.
o  Informasi tambahan mungkin perlu.
o  Aborsi terapeutik dapat dipertimbangkan bila penyakit didiagnosa sebelum gestasi minggu ke–20

Diagnosa Keperawatan    : Keletihan  berhubungan dengan  peningkatan metabolisme karbohidrat, perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan aktifitas
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan area kontrol individu
2.      Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan kebutuhan/tingkat energi
3.      Melaporkan adanya peningkatan energi
Tindakan/intervensi madiri
Rasional
o  Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga, komunitas dan diri sendiri.



o  Anjurkan tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 8 jam.

o  Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat Fe sesuai indikasi.

o Membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen. Klien perlu membuat penilaian seperti perubahan shift kerja untuk mengatasi mual pagi hari atau istirahat  yang  banyak dsb.
o Untuk memenuhi kebutuhaan metabolik yang berkenan dengan pertumbuhan  jaringan ibu/janin.
o Kadar Hb rendah, mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah pembawa oksigen.

Diagnosa Keperawatan    :  Resiko terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi  suplemen zat Fe.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Memperthankan fungsi usus normal
2.      Mengidentifikasi prilaku yang memberatkan
3.      Melaporkan tindakan tepat yang dilakukan individu untuk meningkatkan eliminasi.

Tindakan / intervensi mandiri
Rasional
o   Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum kehamilan, perhatikan perubahan selama hamil.





o   Kaji adanya hemoroid







o   Anjurkan mengkonsumsi buah– buahan , sayuran segar, padi – padia dan makanan berserat.
o   Anjurkan latihan ringan secara teratur.

Kolaborasi
Diskusikan kewaspadaan penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk bila diet/latihan tidak efektif.
o  Pola eliminasi yang  dipertahankan bila memungkinkan. Peningkatan kadar progesterone, merelaksasi otot polos, saluran GI yang mengakibatkan penurunan peristaltic dan peningkatan reabsorbsi cairan elektrolit. Suplemen zat Fe memperberat konstipasi.
o  Farises rectum sering terjadi pada konstipasi yang lama, mengejan/akibat peningkatan volume sirkulasi dan relaksasi hormoral pembuluh darah, adanya hemoroid menyebabkan nyeri saat  defekasi sehingga  klien anggan untuk defekasi.
o  Membantu meningkatkan keefektifan pola defekasi.

o  Meningkatkaan peristaltic dan membantu mencegah konstipasi.


Perlu untuk membantu mengatasi konstipasi dan menciptakan rutinitas regular.

Diagnosa Keperawatan : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi tentangperubahan biofisik, psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Mengungkapkan pemahaman/penerimaan perubahan tubuh
2.      Mengungkapkan penerimaan terhadap diri sendiri dalam situasi
3.      Mendemonstrasikan citra diri positif  dengan mempertahankan kepuasan terhadap penampilan secara menyeluruh
Tindakan/Intervensi Mandiri
Rasional
o  Tentukan sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh dan situasi pekerjaan serta bagaimana hal ini dipandang oleh orang terdekat.



o  Identifikasi hal mendasar dari harga diri klien sehubungan dengan perubahan karena hamil dan tanggung jawab yang berhubungan dengan peran baru tersebut.
o  Kaji sistem pendukung seperti bibi, nenek, cultural healer dan sebagainya.



o  Tinjau ulang perubahan fisiologis selama kehamilan, sediakan suasana bagi pasangan untuk mendiskusikan perasaan.

Kolaborasi :
Rujuk pada slain sesuai indikasi (misal konseling/terapi)
o   Perasaan klien terhadap kehamilan mempengaruhi kemampuannya untuk mengembangkan perasaan positif terhadap perubahan bentuk tubuh sebagaimana kemampuan beradaptasi positif terhadap peran menjadi orang tua.
o   Perubahan citra tubuh terjadi secara normal. Hal ini dapat menimbulkan krisis situasi yang berdampak negatif terhadap kehamilan maupun kemampuan menjadi orang tua.
o   Dukungan yang adekuat dapat membantu klien mengatasi perubahan bentuk tubuh dan mempertahankan harga diri secara positif.
o   Membantu menurunkan stress berhubungan dengan kehamilan. Mengungkapkan perasaan lain dari biasanya, sikap dan pengalaman lalu.

Klien mungkin memerlukan intervensi intensif yang lebih untuk memudahkan penerimaan diri/kehamilan.

Diagnosa Keperawatan :  Resiko terjadi infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene buruk dan keterbatasan pengetahuan.
Hasil yang diharapakan klien akan :
1.      Mengidentifikasikan prilaku yang dapat menurunkan status urinarius/resiko infeksi
2.      Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan intervensi/evaluasi
3.      Bebas dari tanda gejala-gejala infeksi.
Tindakan/Intervensi Mandiri
Rasional
o  Beri informasi tentang tanda/gejala ISK dan tentukan perlunya melapor tanda-tanda infeksi ketempat pela-yanan kesehatan.
o  Tekankan perlunya mencuci tangan sebelum memegang makanan dan sete-lah toileting


o  Berikan hygiene lain seperti mengusap vulva dari depan ke belakang setelah berkemih dan koitus

o  Anjurkan penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi menggunakan bath tub bila klien punya riwayat ISK



Kolaborasi :
o  Dapatkan sampel urine rutin untuk pemeriksaan urine rutin, pH, adanya sel darah putih, kultur dan sensitivitas sesuai indikasi.
o  Beri antibiotik (ampicillin, eritromisin)


o   Ibu dengan ISK berespon baik pada tindakan dan mungkin tidak serius namun dihubungkan dengan per-salinan/kelahiran paterm.
o   Virus seperti sitomegalo virus dapat dieksresi dalam urine selama lebih dari 4 tahun setelah pemejanan sehingga memudahkan untuk di- transmisikan.
o   Mencegah kontaminan E. coli rectal mencapai vagina, mencegah transmisi PHS khususnya CMV dan uretritis nongonokokal
o   Statis urinarius dan glikosuria dapat mempredisposisikan  klien prenatal pada ISK terutama bila riwayat me-liputi masalah urinarius dan ginjal. Penggunaan kain tebal dan duduk di bak mandi membuat pemajangan terhadap infeksi terbuka.

o   Urine yg basa memberi kecen-derungan terkena infeksi Proteus vulgaris.

o   Atasi infeksi sesuai indikasi. Perawatan harus dilakukan sesuai resep antibiotik prenatal, karena potensial berefek negatif pada janin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar