ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEHAMILAN
TRIMESTER PERTAMA
Tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa
ibu adalah perdarahan sedikit/spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada
saat embrio melekat pada lapisan uterus. Jika seorang ibu mempunyai siklus
menstruasi 28 hari, perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia mendapatkan
menstruasi. Perdarahan implantasi ini biasanya
kurang dari lamanya menstruasi normal.
Setelah terlambat satu periode menstruasi, perubahan
fisik berikutnya adalah nyeri dan pembesaran payudara yang diikuti oleh rasa
kelelahan yang kronis, menetap dan sering kencing. Ibu akan mengalami dua
gejala yang terakhir selama tiga bulan berikutnya. Morning Sicknass atau m ual
dan muntah biasanya dimulai sekitar 8 minggu dan mungkin berakhir sampai 12
minggu. Pada usia kehamilan 12 minggu pertumbuhan uterus diatas simphisys pubis
bisa dirasakan. Ibu biasanya mengalami kenaikan berat badan sekitar 1-2 kg
selama trimester pertama.
Prioritas Keperawatan
1.
Mendorong klien untuk berprilaku meningkatkan kesehatan
2.
Mendetekdi faktor-faktor resiko aktual/potensial
3.
Mencegah atau mengatasi komplikasi
4.
Membantu mengembangkan adaptasi positif klien atau
pasangan terhadap kehamilan
Diagnosa
Keperawatan : Nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan perubahan nafsu makan,
mual/muntah, keuangan yang tidak mencukupi, tidak mengenal peningkatan
metabolik/nutrisi.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Menjelaskan komponen diit seimbang prenatal
2.
Memberi makanan yang mengandung vitamin, mineral dan
besi
3.
Mengikuti diet yang dianjurkan
4.
Mengkonsumsi vitamin/suplemen zat besi, Menunjukan
penambahan berat badan yang sesuai (minimal 1,5 kg pada akhir trimester
pertama)
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o
Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi
dulu atau sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi
rambut, kuku dan kulit.
o
Dapatkan riwayat kesehatan; catat usia (kurang
dari 17 tahun, lebih dari 35 tahun).
o
Pastikan tingkat pengetahuan tentang diit
o
Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat
tentang diet prenatal dan suplemen vitamin/zat besi setiap hari.
o
Evaluasi motivasi atau sikap dengan mendengar
keterangan klien dan meminta umpan balik tentang informasi yang diberikan
o
Tanyakan keyakinan berkenaan dengan diet
sesuai budaya dan hal-hal yang tabu selama kehamilan
o
Perhatikan adanya pika/ngidam. Kaji pilihan
bahan bukan makanan dan tingkat motivasi untuk memakannya
o
Timbang BB klien; pastikan BB pregravid.
Informasikan tentang penambahan prenatal yang optimum
o
Tinjau ulang frekuensi dan beratnya
mual/muntah. Kesampingkan muntah pernisiosa (hiperemesis gravidarum)
o
Pantau kadar Hb/haematokirt (Ht)
o
Test urine terhadap aseton, albumin dan
glukosa
o
Ukur pembesaran uterus
Kolaborasi :
o Buat
rujukan yang perlu sesuai indikasi
o Rujuk
pada program makanan wanita, bayi, anak-anak dengan tepat
|
o Kesejateraan
janin-ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan sebagaimana selama 2
tahun sebelum kehamilan.
o Remaja
cenderung malnutrisi/anemia, dan lansia cenderung obesitas/diabetes gestasional.
o Menetukan
kebutuhan belajar khusus. Pada periode pra natal, laju basal metabolic
meningkat 20 – 25 % (pada kehamilan lanjut). Karena aktivitas tiroid yang
berhubungan dengan pertumbuhan fetus dan jaringan pada ibu menjadi resiko
terhadap klien dengan nutrisi buruk. Penambahan zat besi diperlukan selama
o Materi
referensi yang dapat dipelajari dirumah, meningkatkan kemungkinan klien
memilih diit seimbang.
o Bila
klien tidak termotivasi untuk memperbaiki diet, evaluasi lanjut/intervensi
lain mungkin dapat diindikasikan
o Dapat
menunjukan motivasi untuk mengikuti anjuran pemberi layanan kesehatan.
o Memakan
bahan bukan makanan pada kehamilan karena kebutuhan psikologis, fenomena
budaya, respon terhadap lapar dan atau respon tubuh terhadap kebutuhan tubuh
o Ketidakadekuatan
penambahan BB prenatal atau dibawah BB normal masa kehamilan, meningkatkan
resiko retardasi pertumbuhan intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR
o Mual/muntah
trimester pertama dapat berdampak negatif pada status nutrisi prenatal khusus
periode perkembangan janin
o Identifikasi
adanya anemia dan penurunan kapasitas oksigen ibu
o Menetapkan
data dasar untuk deteksi potensial resiko tinggi seperti ketidakadekuatan
asupan karbohidrat.
o Malnutrisi
ibu berefek negatif terhadap pertumbuhan janin sehingga mempengaruhi sel otak
janin berakibat kemunduran perkembangan janin
o Memberikan
bantuan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
o Yayasan
penyelenggara program makanan untuk membantu secara optimal nutrisi
ibu/janin.
|
Diagnosa
Keperawatan : Ketidaknyamanan
berhubungan dengan perubahan fisik dan pengaruh hormonal, yang ditandai oleh
pengungkapan kegelisan dan perubahan tonus otot.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Menerima tanggung jawab untuk menghilangkan
ketidaknyamanan
2.
Melaporkan berhasil/tidak penatalaksanaan
ketidaknyamanan
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Catat
ada/derajat rasa tidak nyaman minor
o Anjurkan
klien memperhatikan higyene individu perorangan dan menghindari penggunaan bedak talk.
o Anjurkan
meningkatkan asupan krbohidrat sat bangun tidur, sedikit dan sering.
o Anjurkan
menggunakan udara yang dilembabkan dan hindari obat/semprot nasal pada hidung
yang tersumbat.
o Tinjau
ulang perubahan fisiologis berkemih. Anjurkan menghindari minuman mengandung kafein
o Kaji
tingkat kelelahan dan sifat dasar terhadap keluarga/pekerjaan
Kolaborasi :
Tambahan suplemen kalsium
setiap hari bila asupan produk susu
dikurangi.
|
o Memberikan
informasi untuk memilih intervensi, petunjuk terhadap respon klien pada
ketidak nyamanan
o Meningkatkan
higyene dengan mengabsorpasi secret vagina yang berlebihan. Bedak talk dapat
menyebabkab kanker servikal
o Menurunkan
kemungkinan gangguan gastric yang
disebabkan oleh efek HCl pada lambung
yang kosong
o Peningkatan
kadar ekstrogen, memperberat sumbatan hidung. Semprotan atau obat secara
sistemik membahayakan janin
o Frekwensi
berkemih dipengaruhi oleh perubahan uterus. Meskipun itu normal tapi dapt
menyebabkab iritasi, kafein memiliki sifat diuretic yang memperberat ginjal
o Mendorong
klien menyusun prioritas termasuk waktu untuk istirahat
Membantu memperbaiki
keseimbangan kalsium/fosfor dan menurunkan kram.
|
Diagnosa
Keperawatan : Kekurangan
volume cairan berhubungan dengan
mual/muntah secara berlebihan
Hasil
yang diharapkan :
1.
Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk
menurunkan frekwensi mual/muntah
2.
Mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setip
hari
3.
Mengidentifikasi tanda dan gejalah dehidrasi
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Konsultasi
DJJ
o Tentukan
frekwensi/beratnya mual/muntah
o Tinjau
ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain
o Anjurkan
klien mempertahan kan input/output, tes urine dan penurunan BB setiap hari.
o Kaji
suhu dan perubahan kulit, membran mukosa, tensi, BJ urine dan output/input.
o Anjurkan
peningkatan masukan minuman berkarbonat, makan 6 x sehari dengan tinggi karbohidrat dan
jumlahnya sedikit.
|
o Untuk
memastikan adanya janin dan bukan molahidatidosa
o Memberikan
data yang berkenaan dengan semua kondisi fisik, peningkatan HCG, perubahan
metabolisme karbohidrat dan penurunan motilitas gastric memperberat mual/muntah
o Membantu
dalam menyampingkan penyebab lain untuk mengatasi maslah khusus dan
mengidentifikasi intervensi
o Membantu menetukan hiperemesis grafidarum. Pada
awalnya muntah dapat mengakibatkan alkalosis, dehidrasi dan ketidak
seimbangan elektrolit. Muntah dapat menyebabkan asidosis dan memerlukan
intervensi lanjut.
o Indikator dalam membantu mengevaluasi kebutuhan
hidrasi
o Membantu
mengatasi mual/muntah dan menurunkan keasaman lambung.
|
Diagnosa
Keperawatan: Kurangnya pemahaman tentang perubahan fisiologis/psikologis
yang normal berhubungan dengan kurangnya pengetahuan, dan ditandai oleh klien
meminta informasi dan pernyataan yang salah tentang keadaannya.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Menjelaskan perubahan fisiologis/psikologis normal yang
berkaitan dengan kehamilan trimeter pertama
2.
Menunjukkan prilaku perawatan diri yang meningkatakan
kesehatan
3.
Mengidentifikasi tanda – tanda bahaya kehamilan
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Buat
hubungan peraawat – klien yang mendukung.
o Evaluasi
pemngetahuan dan keyakinan budaya yang
berkenaan dengan perubahan fisiologis/ psikologis serta keyakinan akivitas
o Klarifikasi
kesalapahaman
o Tentukan
derajat motifasi untuk belajar
o Identifikasi
orang yang memberikan dukungan /instruksi dalam kebudayaan klien
o Pertahankan
sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangannya.
o Tentukan
sikap klien terhadap asuhan yang diberikn oleh pria, versus bidan atau praktisi wanita.
o Jelaskan
rutinitas kunjungan dan rasional dari intervensi ( misalnya tes urine, tensi, BB).
o Berikan
bimbingan antisipasi meliputi diskusi tentang nutrisi, latihan, tindakan yang
aman, istirahat, perawatan payu darah, aktifitas seksual dan life styl.
o Diskusikan
tentang perkembangan janin dengan menggunakan
gambar.
o Identifikasi
hal yang membahayakan janin (obat-obatan, lkohol, nikotin dsb). Tekanan
perlunya menghindari semua obat – obatan tersebut sampai dikonsultasikan dengn tim kesehatan lain.
o Rujuk
klien / pasangan pada kelas periapan
kelahiran. Berikan daftar bacaan yang dianjurkan
|
o Peran
penyuluh dapat memberikan bimbingan antisipasi dan meningkatkan tanggungjawab individu
terhadap kesehatan.
o Memberikan
informasi untuk meng-identifikasi kebutuhan
dan menentukan rencana perawatan.
o Ketakutan
biasanya muncul dari kesalahan informasi dan mengganggu pembelajaran
selanjutnya.
o Klien
dapat mengalami kesulitan belajar kecuali kebutuhan untuk belajar keras.
o Membantu
jaminan kualitas / kontinuitas asuhan karena orang pendukung mungkin lebih
berhasil.
o Peneriman
penting untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan.
o Beberapa
budaya memandang dokter sebagai orang yang menangani penyakit dan bidan unutk
kelahiran sehat. Tuntukan kesopanan atau budaya dapat menghambat asuhan yang dilakukan oleh suami di ruangan
o Menguatkan
hubungan antara pengkajian dan hasil positif ibu/bayi. Perbedaan budaya
memberikan tekanan pada fase kehamilan dan budaya klien mungkin tidak
mempertimbangkan kunjungan prenatal itu penting.
o Mendorong
penerimaan tanggung jawab dan meningkatkan keinginan untuk melakukan
peratan diri.
o Visualisasi
meningkatkan realita akan anak dan menguatkan proses pembelajaran.
o Janin
rentan dalam trimester pertama selama
periode pembentukan organ.
o Penambahan
pengetahuan membantu menurunkan rasa tekut tentang ketidaktahuan dan
meningkatkan rasa percaya diri dalam mempersiapkan kelahiran anak
|
Diagnosa
Keperawatan : Resiko terjadinya
cedera pada janin berhubungan dengan malnutrisi ibu, pemajanan pada
teratogen/agen infeksisus, adanya kelaian genetik
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Memeulai prilaku yang menimngkatkan kesehatan diri dan
janin
2.
Tidak meminum obat tanpa memberitahukan dokter
kandungan
3.
Tidak merokok, minum alkohol dan obat terlarang.
Tindakan / Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Diskusikan
pentinnya kesejahteraan ibu
o Diskusikan
tingkat aktivitas/latihan normal. Anjurkan klien melakukan latihan secukupnya
dan bukan berat.
o Anjurkan
klien unutk melakukan seks yang aman, menggunakan kondom.
o Tinjau
ulang kebiasaan dan budaya diet klien, timbang BB dan diskusikan kurva
penambahan BB normal.
o Catat
masukan protein dan pantau Hb, Ht.
o Tinjau
ulang riwayat obstetric terhadap resiko tinggi.
o Kaji
kemungkinan resiko berkenan dengan kelainan genetic. Diskusikan pilihan
termasuk sampel vilus korionik (CVS) pada trimester prtama atau amniosentesis
pada trimester kedua
o Berikan
informasi tentang hal – hal yang mengakibatkan perkembangan yang abnormal seperti sinar X, alcohol, HIV dan kelompok virus
STORCH.
o Diskusikan
bentuk transmisi infeksi tertentu. Anjurkan perlunya mencuci tangan,
menggaanti kotak kotoran kucing atau makan daging yang dimasak dengan tepat.
o Beri
informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang diketahui mengalami
infeksi rubella dan pentingnya imunisasi setalah kelahiran.
o Anjurkan
penghentian penggunaan tembakau.
Kolaborasi :
o Kaji
perkembangan uterus melalui pemeriksaan internal.
o Dapatkan
kultur vagina atau rectal unutk mengesampingkan listeria dan PHS serum harus
didapatkan untuk tes HIV.
o Lakukan
tes serologi.
o Obati
klien dengan tepat bila herpes positif.
o Evaluasi
titer rubella untuk imunitas
(> 1:10) catat kebutuhan untuk imunisasi postpartum.
o Rujuk
pada sumber – sumber yang tepat bila penyalagunaan zat terjadi.
o Rujuk
untuk konseling genetika bila tepat.
o Diskusikan
kemungkinan pilihan tindakan seperti
aborsi
|
o Kesejahteraan
janin secara langsung berhubungan dengan kesejahteraan ibu khusunya selama
trimester pertama, saat perkembangan system organ rentan terhadap vaktor
lingkungan/keturunan.
o Aliran
darah ke uterus menurun 70 % karena
latihan keras, bradikardi, hipertermia dan intrauterine grow retardation
(IUGR). Latihan nonendurance juga memperpendek persalinan, meningkatkan
kemungkinan kelahiran vagina dan menurunkan penambahan oksitosin.
o Koitus
tanpa menggunakan kondom akan meningkatkan tranmisi PHS khusnya HIV.
o Malnutrisi
pada ibu dihubungkan dengan IUGR pada janin dan BBLR. Obesitas ibu pragravid
dihubungkan dengan kelahiran patern.
o Untuk
mengetahui perkembangan jaringan otak janin dan pengangkutan oksigen.
o Mengidentifikasi
factor fisik dan psikologis untuk evaluasi tambahan dan intervensi.
o Klien
yang beresiko terhadap kelainan genetic membutuhkan tes untuk mengetahui
apakah janin terpengaruh.
o Membantu
klien membuat keputusan /pilihan tentang prilaku/lingkungan yang meningkatkan
kesehatan
o Mencegah
transmisi toxoplasma gondii dan Listeria monocytogenes yang
dianggap ditransmisikan melalui binatang serta budaya makan mentah atau
daging tidak dimasak dengan tepat.
o Sekitar
5-15% wanita usia menyusui rentan terhadap rubella melalui infeksi droplet.
Pemajanan mempunyai efek dapat mempunyai efek negatif pada perkembagan janin khusunya pada
trimester pertama, imunisasi setelah kelahiran mengakibatkan imunitas selama
kehamilan berikutnya.
o Merokok
mempengaruhi surkulasi plasenta
o Memberikan
informasi tentang gestasi janin menggambarkaan IUGR, mengidentifikasikan
kehamilan multiple.
o Tindakan
yang tepaat dan hareus berdasarkan hasil kultur.
o Diagnosa
positif dari kondisi seperti toksoplasmosis dapat diubah.
o Pada
kasus herpes simpleks viru tipe II
klien harus sedikitnya mempunyai dua kultur negtif berturut – turut yang
paling baru dalam 4 hari kelahiran
untuk memungkinkan kelahiran vaginal.
o Skrining
untuk kerentanan memungkinkan klien mendapatkan tindakan yang tepat sehingga
memungkinkan menurunkan pemajanan prenatal.
o Untuk
menghadapi penyelesaian masalah dan
menjamin kesejahteraan kehamilan dan janin.
o Informasi
tambahan mungkin perlu.
o Aborsi
terapeutik dapat dipertimbangkan bila penyakit didiagnosa sebelum gestasi
minggu ke–20
|
Diagnosa
Keperawatan : Keletihan berhubungan dengan peningkatan metabolisme karbohidrat,
perubahan kimia tubuh, dan peningkatan kebutuhan energi untuk melakukan
aktifitas
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Mengidentifikasi dasar yang mengakibatkan kelekahan dan
area kontrol individu
2.
Memodifikasi gaya hidup untuk memenuhi perubahan
kebutuhan/tingkat energi
3.
Melaporkan adanya peningkatan energi
Tindakan/intervensi madiri
|
Rasional
|
o Tentukan
siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri.
o Anjurkan
tidur siang 1 – 2 jam dan tidur malam 8 jam.
o Pantau
kadar Hb. Jelaskan peran zat Fe dalam tubuh, anjurkan mengkonsumsi zat Fe
sesuai indikasi.
|
o Membantu
menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji komitmen. Klien
perlu membuat penilaian seperti perubahan shift kerja untuk mengatasi mual
pagi hari atau istirahat yang banyak dsb.
o Untuk
memenuhi kebutuhaan metabolik yang berkenan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin.
o Kadar
Hb rendah, mengakibatkan kelelahan lebih besar karena penurunan jumlah
pembawa oksigen.
|
Diagnosa
Keperawatan : Resiko
terjadi konstipasi berhubungan dengan relaksasi otot halus, peningkatan
absorbsi air, hemoroid dan mengkonsumsi
suplemen zat Fe.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Memperthankan fungsi usus normal
2.
Mengidentifikasi prilaku yang memberatkan
3.
Melaporkan tindakan tepat yang dilakukan individu untuk
meningkatkan eliminasi.
Tindakan / intervensi mandiri
|
Rasional
|
o
Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum
kehamilan, perhatikan perubahan selama hamil.
o
Kaji adanya hemoroid
o
Anjurkan mengkonsumsi buah– buahan , sayuran
segar, padi – padia dan makanan berserat.
o
Anjurkan latihan ringan secara teratur.
Kolaborasi
Diskusikan kewaspadaan
penggunaan pelunak feses atau pembentuk bulk bila diet/latihan tidak
efektif.
|
o Pola
eliminasi yang dipertahankan bila
memungkinkan. Peningkatan kadar progesterone, merelaksasi otot polos, saluran
GI yang mengakibatkan penurunan peristaltic dan peningkatan reabsorbsi cairan
elektrolit. Suplemen zat Fe memperberat konstipasi.
o Farises
rectum sering terjadi pada konstipasi yang lama, mengejan/akibat peningkatan
volume sirkulasi dan relaksasi hormoral pembuluh darah, adanya hemoroid
menyebabkan nyeri saat defekasi
sehingga klien anggan untuk defekasi.
o Membantu
meningkatkan keefektifan pola defekasi.
o Meningkatkaan
peristaltic dan membantu mencegah konstipasi.
Perlu untuk membantu
mengatasi konstipasi dan menciptakan rutinitas regular.
|
Diagnosa
Keperawatan : Gangguan citra tubuh berhubungan dengan persepsi
tentangperubahan biofisik, psikososial, budaya dan keyakinan spiritual.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Mengungkapkan pemahaman/penerimaan perubahan tubuh
2.
Mengungkapkan penerimaan terhadap diri sendiri dalam
situasi
3.
Mendemonstrasikan citra diri positif dengan mempertahankan kepuasan terhadap
penampilan secara menyeluruh
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Tentukan
sikap terhadap kehamilan, perubahan citra tubuh dan situasi pekerjaan serta
bagaimana hal ini dipandang oleh orang terdekat.
o Identifikasi
hal mendasar dari harga diri klien sehubungan dengan perubahan karena hamil
dan tanggung jawab yang berhubungan dengan peran baru tersebut.
o Kaji
sistem pendukung seperti bibi, nenek, cultural healer dan sebagainya.
o Tinjau
ulang perubahan fisiologis selama kehamilan, sediakan suasana bagi pasangan
untuk mendiskusikan perasaan.
Kolaborasi :
Rujuk pada slain sesuai
indikasi (misal konseling/terapi)
|
o
Perasaan klien terhadap kehamilan mempengaruhi
kemampuannya untuk mengembangkan perasaan positif terhadap perubahan bentuk
tubuh sebagaimana kemampuan beradaptasi positif terhadap peran menjadi orang
tua.
o
Perubahan citra tubuh terjadi secara normal.
Hal ini dapat menimbulkan krisis situasi yang berdampak negatif terhadap
kehamilan maupun kemampuan menjadi orang tua.
o
Dukungan yang adekuat dapat membantu klien
mengatasi perubahan bentuk tubuh dan mempertahankan harga diri secara
positif.
o
Membantu menurunkan stress berhubungan dengan
kehamilan. Mengungkapkan perasaan lain dari biasanya, sikap dan pengalaman
lalu.
Klien mungkin memerlukan
intervensi intensif yang lebih untuk memudahkan penerimaan diri/kehamilan.
|
Diagnosa
Keperawatan : Resiko terjadi
infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius, hygiene buruk dan
keterbatasan pengetahuan.
Hasil yang diharapakan
klien akan :
1.
Mengidentifikasikan prilaku yang dapat menurunkan
status urinarius/resiko infeksi
2.
Menyebutkan tanda dan gejala yang memerlukan
intervensi/evaluasi
3.
Bebas dari tanda gejala-gejala infeksi.
Tindakan/Intervensi Mandiri
|
Rasional
|
o Beri
informasi tentang tanda/gejala ISK dan tentukan perlunya melapor tanda-tanda
infeksi ketempat pela-yanan kesehatan.
o Tekankan
perlunya mencuci tangan sebelum memegang makanan dan sete-lah toileting
o Berikan
hygiene lain seperti mengusap vulva dari depan ke belakang setelah berkemih
dan koitus
o Anjurkan
penggunaan celana dalam dari katun dan hindari mandi menggunakan bath tub
bila klien punya riwayat ISK
Kolaborasi :
o Dapatkan
sampel urine rutin untuk pemeriksaan urine rutin, pH, adanya sel darah putih,
kultur dan sensitivitas sesuai indikasi.
o Beri
antibiotik (ampicillin, eritromisin)
|
o
Ibu dengan ISK berespon baik pada tindakan dan
mungkin tidak serius namun dihubungkan dengan per-salinan/kelahiran paterm.
o
Virus seperti sitomegalo virus dapat dieksresi
dalam urine selama lebih dari 4 tahun setelah pemejanan sehingga memudahkan
untuk di- transmisikan.
o
Mencegah kontaminan E. coli rectal mencapai
vagina, mencegah transmisi PHS khususnya CMV dan uretritis nongonokokal
o
Statis urinarius dan glikosuria dapat
mempredisposisikan klien prenatal pada
ISK terutama bila riwayat me-liputi masalah urinarius dan ginjal. Penggunaan
kain tebal dan duduk di bak mandi membuat pemajangan terhadap infeksi
terbuka.
o
Urine yg basa memberi kecen-derungan terkena
infeksi Proteus vulgaris.
o
Atasi infeksi sesuai indikasi. Perawatan harus
dilakukan sesuai resep antibiotik prenatal, karena potensial berefek negatif
pada janin.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar