Senin, 24 Oktober 2011

ASKEP INC


PERSALINAN FISIOLOGIS

I.                   Definisi
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin + uri) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain ( Mochtar rustam, 1998).

II.                Jenis-jenis persalinan
Partus biasa (normal) adalah proses lahirnya bayi cukup bulan dengan letak belakang kepala dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu dan bayi yang umumnya berlangsung kurang dari 24 jam melalui jalan lahir sesuai dengan kurva partograf normal dan lahir secara spontan
            Partus luar biasa (abnormal) adalah persalian pervaginam dengan bantuan alat-alat atau melalui dinding perut dengan operasi caesaria.

III.             Factor-faktor yang mempengaruhi persalinan
1.      Teori penurunan hormone : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormone estrogen dan progesterone. Progesterone bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesterone turun
2.      Teori plasenta menjadi tua : akan menyebabkan turunnya kadar progesterone dan estrogen yang mneyebabkan kekejangan pembuluh darah. Hal ini kan menimbulkan kontraksi rahim
3.      Teori distensi rahim : rahim yang membesar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenter.
4.       teori iritasi–mekanik : dibelakang serviks terdapat ganglion servikale (fleksus frankenhauser. Bila ganglion ini digeser dan ditekan , misalnya oleh kepala janin, akan timbul ontraksi uterus.
5.      induksi partus : Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan :
a.       Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser.
b.      Amniotomi : pemecahan ketuban
c.       Oksitosin drip : pemberian oksitosin menurut tetesan perinfus

IV.              Tanda-tanda inpartu
1.      Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2.      Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.
3.      Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya
4.      pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

V.                Factor- factor yang berperan dalam persalinan
1.      Kekuatan mendorong janin keluar (power) :
-          His (kontraksi uterus)
-          Kontraksi otot-otot dinding perut
-          Kontraksi diafragma
-          Dan ligamentous action terutama ligamentum rotundum
2.      Factor janin (passenger)
3.      factor jalan lahir (passase)
Pada waktu partus akan terjadi perubahan-perubahan pada uterus, serviks, vagina dan dasar panggul.

VI.             Tanda-tanda persalinan
a.       Kala I
Inpartu ditandai dengan keluarnya lender bercampur darah karena serviks mulai membuka, dilatasi dan mendatar
      Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan membuka.
Kala pembukaan dibagi dalam 2 fase yaitu :
1.      Fase laten
Dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam
Perubahan fisiologis :
·         His interval 10-15 menit yang lamanya 20-40 detik
·         Pembukaan serviks 0-3 cm, PP 8-10 jam, MP 3-5 jam
Perubahan psikologis :
·         Respon positif karena kehamilan akan berakhir
·         Adanya perasaan khawatir dan ambivalen
·         Masih dapat menerima arahan atau bimbingan, merasa nyeri di pinggang perut bagian bawah tembus ke belakang
2.      Fase aktif
Berlangsung selam 6 jam, dibagi atas 3 sub fase :
a.       Periode akselerasi
Berlangsung 2 jam, pembuikaan menjadi 4 cm.
Perubahan fisiologis :
·         His interval 35 menit, frekuensi 40-60 detik
·         Pembukaan serviks 3-4 cm, PP 2 jam, MP ½-1 jam
Perubahan psikologis
·         Nyeri meningkat, butuh perhatian, mulai tehnik bernapas dan relaksasi, dukungan moral, cemas meningkat
b.      Periode dilatasi maksimal (steady)
Selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm
Perubahan fisiologi :
·         His semakin kuat dan teratur, interval maksimal 3 menit
·         Serviks terbuka 4-9 cm, PP 1-1½  jam, MP ½ - 1 jam
Perubahan psikologis :
·         Cemas meningkat, gelisah, his kuat, ingin dukungan dan pengobatan, respon menurun, nyeri meningkat.
c.       Periode deselerasi
Berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap.
Perubahan fisiologis :
·         His semakin kencang, tekanan 50-100 mmHg, lamanya 60-90 detik, interval 2-3 menit bahkan seakan-akan tidak ada interval
·         Pembukaan 9-10 cm, PP 1½ jam, MP 1 jam
Perubahan psikologi :
·         Mudah tersinggung, putus asa, kadang minta pulang, berkeringat, menggigil, ingin mengedan
Tanda dan gejala persalinan kala I aktif :
-          His sudah adekuat
-          Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya 3 cm.
-          Keluar cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah.
-          Sering BAK
-          Akhir kala I primigravida keluar darah menetes.
His dianggap adekuat bila :
-          Bersifat teratur minimal 2 kali tiap 10 menit dan berlangsung selam sedikitnya 40 detik.
-          Uterus mengeras waktu kontraksi sehingga tidak didapatkan cekungan lagi bila dilakukan penekana dengan ujung jari
-          Serviks membuka
Fase-fase yang dikemukakan diatas dijumpai pada primigravida. Bedakan dengan multigravida ialah :     
Primi
- Serviks mendatar (effacement) dulu baru dilatasi
-  Berlangsung 13-14 jam
Multi
            -          Mendatar dan membuka bersamaan
            -          Berlangsung 6-7 jam


d.      Kala II
Kala II adalah kala pengeluaran janin yang ditandai dengan pembukaanserviks secara lengkap (10 cm) hingga lahirnya janin secara keseluruhan.

Tanda dan gejala :
a.       His lebih kuat dan cepat
b.      Ibu ingin mengedan
c.       Perineum menonjol
d.      Vulva dan anus membuka
e.       Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir
f.       Kepala telah turun di dasar panggul
Fisiologi kala II
      Bila kepala janin sampai di dasar panggul, vulva mulai mebuka, rambut kepala kelihatan. Tiap his kepala lebih maju, anus terbuka, perineum meregang, penolong harus menahan perineum dengan tangan kanan beralaskan kain kasa atau kain duk steril, supaya tidak terjadi robekan.

e.       Kala III
Persalinan kala III dimulai setelah lahirnya bayi lengkap dan berakhir dengan lahirnya plasenta dengan lengkap.
            Pada orang normal, menurut Galdeyro-Barcla, plasenta akan lahir spontan dalam 6 menit. Ada juga yang mengatakan bahwa plasenta akan lahir spontan dalam 10-15 menit. Dapat ditunggu sampai 1 jam. Tetapi bila terjadi perdarahan maka plasenta harus segera dilahirkan.
Mekanisme pelepasan uri
            Kontraksi rahim akan mengurangi area plasenta, karena rahim bertambah kecil dan dindingnya bertambah berat beberapa cm. Kontraksi-kontraksi tadi menyebabkan bagian-bagian yang longgar dan lemah dari uri pada dinding rahim. Bagian ini akan terlepas, mula-mula sebagian dan kemudian seluruhnya dan tinggal bebas dalam cavum uteri. Kadang-kadang ada sebagian kecil uri yang masih melekat pada dinding rahim.
            Proses pelepasan uri inibiasanya setahap demi setahapdan pengumpulan darah dibelakang uri akan membantu pelepasan uri ini. Bila pelepasan sudah komplit, maka kontraksi rahim mendorong uri yang sudah lepas di SBR, lalu ke vagina dan dilahirkan.
            Selaput ketubanpun dikeluarkan, sebagian oleh kontraksi rahim, sebagian sewaktu keluarnya uri.
Kala III terdiri dari 2 fase yaitu :
a.       Fase pelepasan uri
Cara lepasnya uri ada beberapa macam :
1.      Schultze
Lepasnya seperti kita menutup payung, cara ini yang paling sering ada sekitar 80% yang lepas duluan adalah bagian tengah, lalu terjadi retroplasental hematoma yang menolak uri mula-mula bagian tengah, kemudian seluruhnya. Menurut cara ini, perdarahan biasanya tidak ada sebelum uri lahir dan banyak setelah uri lahir.
2.      Duncan
Lepasnya uri mulai dari pinggir (20%). Darah akan mengalir keluar antara selaput ketuban
Serempak dari tengah dan pinggir plasenta
b.      Fase pengeluaran uri
Uri yang sudah terlepas oleh kontraksi rahim akan didorong ke bawah, yang oleh rahim sekarang dianggap sebagai benda asing. Hal ini dibantu pula oleh tekanan abdominal atau mengedan, maka uri akan dilahirkan, 20% secara spontan dan selebihnya memerlukan pertolongan.
Tanda dan gejala :
·         Bentuk uterus dan TFU
Setelah bayi dilahirkan dan sebelum mimetrium menyesuaikan dengan perubahan ukuran rongga uterus, uterus berada dalam bentuk diskoid dan TFU berada dibawah umbilikus. Setelah uterus berkontraksi dan plasenta di dorong kebawah, bentuk uterus menjadi globular dan TFU menjadi diatas pusat (seringkali mengarah kesisi kanan)
·         Tali pusat memanjang
Semburan darah yang tiba-tiba yang diikuti dengan memanjangnya tali pusat keluar vagina menandakan kelepasan plasenta dari dinding uterus
·         Semburan darah tiba-tiba
Darah yang terkumpul dibelakang plasenta akan membantu mendorong plasenta keluar bersama bantuan dari gravitasi. Semburan darah yang tiba-tiba menandakan bahwa kantung retroplasenta telah robek ketika plasenta memisah.
Perasat-perasat untuk mengetahui lepasnya uri :
1.      Kustner
Dengan meletakkan tangan disertai tekanan pada, diatas simpisis, tali pusat ditegangkan, bila tali pusat masuk berarti belum lepas, bila diam atau maju maka, sudah lepas
2.      Klein
Sewaktu ada his, rahim kita dorong sedikit, bila tali pusat kembali berarti belum lepas, bila tali pusat diam/turun berarti sudah lepas
3.      Strassman
Tegangkan tali pusat dan ketok pada fundus, bila tali pusat bergetar berarti belum lepas, bila tali pusat tidak bergetar berarti sudah lepas.
                        Tanda-tanda lain tali pusat sudah lepas yaitu :
·         Rahim menonjol diatas simfisis
·         Tali pusat bertambah panjang
·         Rahim bundar dank eras
·         Keluar darah secara tiba-tiba
f.       Kala IV
Kala IV adalah kala pemulihan masa kritis ibu dan anak, bukan hanya proses secar fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia, uteri, robekan pada serviks dan perineum. Rata-rata jumlah perdarahan normal 100-300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan ke kamarnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mninggalkan ibu yang baru melahirkan :
1.      Kontraksi  rahim : baik atau tidak dapat diketahui dengan palpasi. Bila perlu lakukanlah massage dan barikan uterus tonika : methergin, ermetrin dan pitocin
2.      Perdarahan : ada atau tidak, banyak atau biasa
3.      Kandung kemih : harus kosong ,kalau ibu disuruh kencing dan kalau tidak bisa lakukan kateter.
4.      Luka-luka : jahitannya baik atau tidak,ada perubahan atau tidak
5.      Uri dan selaput ketuban harus lengkap
6.      KU ibu : TD, nadi, pernapasan, rasa sakit
7.      Bayi dalam keadaan baik

VII.          Konsep dasar keperawatan
Kala I : fase laten
Pengkajian
·         Integritas ego : dapat senang atau cemas
·         Nyeri/ketidaknyamanan : kontraksi reguler,peningkatan frekuensi, durasi dan keparahan; kontraksi ringan, masing-masing 5-30 menit, berakhir 10-30 detik
·         Keamanan : irama jantung janin paling baik terdengar pada umbilikus (tergantung pada posisi janin)
·         Seksualitas : membran mungkin/tidak pecah; serviks dilatasi dari 0-4 cm, rabas vagina sedikit, mungkin lender merah muda (show), kecoklatan atau terdiri plak lendir.
Diagnosa keperawatan
1.      Ansietas, risiko tinggi terhadap b/d krisis situasi, transmisi interpersonal, kebutuhan tidak terpenuhi
2.      Kurang pengetahuan mengenai kemajuan persalinan , ketersediaan pilihan b/d kurang pemajanan/mengingat, kesalahan interpretasi informasi
3.      Kekurangan volume cairan, risiko tinggi terhadap b/d penurunan masukan, peningkatan kehilangan (mis, pernapasan mulut, perpindahan hormonal)
4.      Koping individu, tidak efektif, risiko tinggi terhadap b/d krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung dan/atau metode koping
5.      Infeksi, risiko tinggi terhadap, maternal
6.      cedera, risiko tinggi terhadap, janin
Kala I : fase aktif
Pengkajian
·         Aktivitas/istirahat : dapat menunjukkan bukti kelelahan
·         Integritas ego : dapat tampak lebih serius dan terhanyut pada proses persalinan; ketakutan tentang kemampuan mengendalikan pernapasan dan/atau melakukan teknik relaksasi
·         Nyeri /ketidaknyamanan : kontraksi sedang, terjadi setiap 2,5-5 menit dan berakhir 30-45 detik.
·         Keamanan : irama jantung janin terdeteksi agak dibawah pusat pada posisi vertex; djj bervariasi dan perubahan periodik umumnya teramati pada respons terhadap kontraksi, palpasi abdominal dan gerakan janin
·         Seksualitas : dilatasi serviks dari kira-kira 4 sampai 8 cm (1,5 cm/jam multipara, 1,2 cm/jam nulipara; perdarahan dalam jumlah sedang; janin turun +1-+2 cm dibawah tulang iskial
Diagnosa keperawatan :
1.      Nyeri (akut) b/d dilatasi jaringan/hipoksia, tekanan pada jaringan sekitar, stimulasi ujung saraf parasimpatis dan simpatis
2.      Perubahan eliminasi urine b/d perubahan masukan, perpindahan cairan, perubahan hormonal, kompresi mekanik kandung kemih, efek-efek anestesi regional
3.      Risti terhadap ansietas b/d krisis situasi, transmisi interpersonal dari orang lain
4.      Koping, individual/pasangan, tidak efektif, risti terhadap b/d krisis situasi, kerentanan pribadi, ketidak adekuatan system pendukung
5.      Risti terhadap cedera maternal b/d efek obat-obatan, pelambatan motilitas gastric, dorongan fisiologis
6.      Risti terhadap kerusakan pertukaran gas janin b/d perubahan suplai oksigen/aliran darah
Kala I : fase transisi/deselerasi
Pengkajian
·         Sirkulasi : TD meningkat 5-10 mmHg diatas normal klien
·         Integritas ego : perilaku peka; dapat mengalami kesulitan mempertahankan kontrol, memerlukan pengingat tentang pernapasan; mungkin amnesik; dapat menyatakan “ saya tidak tahan lagi“ atau dapat menginginkan pulang dulu dan nanti kembali lagi.
·         Eliminasi : dorongan unuk menghindari atau defekasi melalui fase (janin pada posisi posterior)
·         Makan/cairan : mual muntah dapat terjadi
·         Nyeri/ketidaknyamanan : kontraksi uterus kuat terjadi setiap 2-3 menit dan berakhir 45-60 detik; ketidaknyamanan tingkat hebat pada area abdominal/ sakral; dapat menjadi sangat gelisah, menggeliat-geliat karena  nyeri, atau ketakutan; dapat melaporkan menjadi “terlalu panas”, sensasi kesmutan pada ujung jari, ibu jari dan wajah; tremor kaki dapat terjadi.
·         Keamanan : diaforetik; irama jantung janin terdengar tepat di atas simfisis; djj dapat menunjukkan deselerasi lambat (sirkulasi uterus terganggu) atau deselerasi awal (kompresi kepala)
·         Seksualitas : dilatasi serviksdari 8-10 cm; penurunan janin dari +2-+4 cm; tampilan darah dalam jumlah berlebihan
Diagnosa keperawatan
1.      Nyeri (akut) b/d tekanan mekanik dari bagian presentasi, dilatasi/regangan dan hipoksia jaringan; stimulasi ujung saraf parasimpatis dan simpatis;tegangan emosional
2.      Risti terhadap penurunan curah jantung b/d penurunan aliran darah balik vena; hipovolemia; perubahan tahanan vaskular sistemik
3.      Risti terhadap (fluktuasi) kekurangan volume cairan b/d kehilangan cairan/hemoragi berlebihan, penurunan masukan, kelebihan retensi cairan, pemberian cairan parenteral cepat 
4.      Keletihan b/d ketidaknyaman/nyeri, kebutuhan psikologis /emosional besar, peningkatan kebutuhan energi, perubahan produksi energi
5.      Risti koping individual/pasangan tidak efektif b/d rasa kelebihan beban kerja, kerentanan pribadi, ketidakadekuatan sistem pendukung
Kala II (pengeluaran )
Pengkajian :
·         Aktivitas/istirahat : laporan kelelahan; melaporkan ketidak mampuan melakukan dorongan sendiri/teknik relaksasi; letargi; lingkaran hitam dibawah mata
·         Sirkulasi : TD dapat meningkat 5-10 mmHg diantara kontraksi
·          Integritas ego : respons emosional dapat direntang dari perasaan fear/ irritation/ relief/ joy; dapat merasa kehilangan control atau kebalikannya seperti saat ini klien terlibat mengejan secara aktif
·         Eliminasi : keinginan utuk defekasi/ mendorong involunter pada kontraksi, disertai tekanan intraabdomen dan tekanan uterus; dapat mengalami rabas fekal saat mengejan; distensi kandung kemih mungkin ada, dengan urin dikeluarkan selama upaya mendorong
·         Nyeri/ketidaknyaman : dapat merintih/meringis selama kontraksi; amnesia antara kontraksi mungkin terlihat; melaporkan rasa terbakar/meregang dari perineum; kaki dapat gemetar selama upaya mendorong; kontraksi uterus kuat, terjadi 1,5-2 menit masing-masing dan berakhir 60-90 detik; dapat melawankontraksi, khususnya bila ia tidak berpartisipasi dalam kelas kelahiran anak
·         Pernapasan : peningkatan frekuensi pernapasan
·         Keamanan : diaforesis sering terjadi; bradikardia janin (tampak saat deselerasi awal pada masa pemantauan elektrik) dapat terjadi selama kontraksi (kompresi kepala)
·         Seksualitas : serviks dilatasi penuh (10 cm) dan penonjolan 100%; peningakatan penampakan perdarahan vagina; penonjolan rektal/ perineal dengan  turunnya janin; membran mungkin ruptur pada saat ini bila masih utuh; peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi; crowning terjadi, kaput tampak tepat sebelum kelahiran pada presentasi vertex
Diagnosa keperawatan
1.      Nyeri (akut) b/d tekanan mekanik dari bagian presentasi, dilatasi/regangan; kompresi saraf, pola kontraksi semakin intensif
2.      Perubahan curah jantung b/d fluktuasi pada aliran darah balik vena, perubahan pada tahanan vaskuler sistemik.
3.      Risti terhadap kerusakan pertukaran gas janin b/d kompresi mekanis kepala/ tali pusat, penurunan perfusi plasenta, persalinan yang lama, hiperventilasi maternal
4.      Risti terhadap kerusakan integritas jaringan b/d pencetusan persalinan, pola kontraksi hipertonik, remaja, janin besar, pemakaian forsep
5.      Risti kekurangan volume cairan b/d kehilangan aktif, penurunan masukan, perpindahan cairan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar